Anggaran merupakan sejumlah uang yang dihabiskan dalam periode tertentu untuk melaksanakan suatu program. Tidak ada satu perusahaan pun yang memiliki anggaran yang tidak
terbatas, sehingga proses penyusunan anggaran menjadi hal penting dalam sebuah
proses perencanan.
Proses penyusunan anggaran
Secara garis besar, proses
penyusunan anggaran terbagi menjadi dua, yakni dari atas ke bawah (top-down)
dan dari bawah ke atas (bottom-up).
Dari atas ke bawah (Top-down)
Merupakan proses penyusunan anggaran tanpa penentuan tujuan sebelumnya dan tidak berlandaskan teori yang
jelas. Proses
penyusunan anggaran dari atas ke bawah ini secara garis besar berupa pemberian
sejumlah uang dari pihak atasan kepada para karyawannya agar
menggunakan uang yang diberikan tersebut untuk menjalankan sebuah program. Terdapat
5 metode penyusunan anggaran dari atas ke bawah:
1.
Metode kemampuan (The
affordable method) adalah metode dimana perusahaan menggunakan sejumlah
uang yang ada untuk kegiatan operasional dan produksi tanpa
mepertimbangkan efek pengeluaran
tersebut.
2.
Metode pembagian semena-mena (Arbitrary
allocation method) merupakan proses pendistribusian anggaran yang tidak
lebih baik dari metode sebelumnya. Metode
ini tidak berdasar pada teori, tidak memiliki tujuan yang jelas, dan tidak
membuat konsep pendistribusian anggaran
dengan baik.
3.
Metode persentase penjualan (Percentage
of sales) menggambarkan efek yang terjadi antara kegiatan iklan dan promosi yang
dilakukan dengan persentase peningkatan penjualan di lapangan. Metode ini mendasarkan pada dua hal,
yaitu persentase penjualan dan sejumlah pengembalian yang diterima dari
aktivitas periklanan dan promosi yang dilakukan.
4.
Melihat pesaing (Competitive
parity) karena sebenarnya tidak ada perusahaan yang tidak mau tahu akan
keadaan pesaingnya. Tiap
perusahaan akan berusaha untuk melakukan promosi yang
lebih baik dari para pesaingnya dengan tujuan untuk menguasai pangsa
pasar.
5.
Pengembalian investasi (Return
of investment) merupakan pengembalian keuntungan yang
diharapkan oleh perusahaan terkait dengan sejumlah uang yang telah dikeluarkan untuk iklan dan aktivitas promosi lainnya. Sesuai
dengan arti katanya, investasi berarti penanaman modal dengan harapan akan
adanya pengembalian modal suatu hari.
Dari bawah ke atas (Bottom-up)
Merupakan proses penyusunan
anggaran berdasarkan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya dan anggaran
ditentukan belakangan setelah tujuan selesai disusun. Proses
penyusunan anggaran dari bawah ke atas merupakan komunikasi
strategis antara
tujuan dengan anggaran. Terdapat
3 metode dasar proses penyusunan anggaran dari bawah ke atas, yakni.
1.
Metode tujuan dan tugas (Objective
and task method) dengan menegaskan pada penentuan tujuan dan anggaran yang
disusun secara beriringan. Terdapat
3 langkah yang ditempuh dalam langkah ini, yakni penentuan tujuan, penentuan
strategi dan tugas yang harus dikerjakan, dan perkiraan
anggaran yang dibutuhkan untuk mencapai tugas dan strategi tersebut.
2.
Metode pengembalian berkala (Payout planning) menggunakan prinsip investasi dimana
pengembalian modal diterima setelah waktu tertentu. Selama
tahun pertama, perusahaan akan mengalami rugi dikarenakan biaya promosi dan iklan
masih melebihi keuntungan yang diterima dari hasil penjualan. Pada
tahun kedua, perusahaan akan mencapai titik impas (break
even point) antara biaya promosi dengan
keuntungan yang diterima. Setelah
memasuki tahun ketiga, barulah perusahaan akan menerima keuntungan penjualan. Strategi
ini hasilnya dirasakan dalam jangka panjang.
3.
Metode perhitungan kuantitatif (Quantitative
models) menggunakan sistem perhitungan statistik dengan mengolah data yang dimasukkan dalam komputer dengan
teknik analisis regresi berganda (multiple regression analysis). Metode
ini jarang digunakan karena kompleks dalam
pemakaiannya.
Alokasi anggaran
Setelah mengetahui berapa
anggaran yang dibutuhkan untuk melaksanakan program,
hal selanjutnya adalah bagaimana mengalokasikan anggaran yang tersedia. Mengalokasikan anggaran berarti
melakukan pembagian dana secara sistematis berdasarkan keseluruhan anggaran
yang dimiliki perusahaan untuk melangsungkan program tersebut. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan
dalam pengalokasian anggaran mencakup potensial pasar, ukuran dan segmen pasar, kebijakan perusahaan, skala ekonomi periklanan,
dan karakteristik perusahaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar