- Sejarah Sumpah Palapa dengan Sumpah Pemuda
Sumpah Palapa adalah suatu pernyataan/sumpah yang dikemukakan oleh Gajah Mada pada upacara pengangkatannya menjadi Patih Amangkubhumi Majapahit, tahun 1258 Saka (1336 M).
Sumpah Palapa ini ditemukan pada teks Jawa Pertengahan Pararaton, yang berbunyi,
Sira Gajah Madapatih Amangkubhumi tan ayun amuktia palapa, sira Gajah Mada: "Lamun huwus kalah nusantara isun amukti palapa, lamun kalah ring Gurun, ring Seran, TaƱjung Pura, ring Haru, ring Pahang, Dompo, ring Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, samana isun amukti palapa".
Terjemahannya,
Beliau Gajah Mada Patih Amangkubumi tidak ingin melepaskan puasa. Ia Gajah Mada, "Jika telah mengalahkan Nusantara, saya (baru akan) melepaskan puasa. Jika mengalahkan Gurun, Seram, Tanjung Pura, Haru, Pahang, Dompo, Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, demikianlah saya (baru akan) melepaskan puasa".
Sumpah Pemuda merupakan sumpah setia hasil rumusan yang Moehammad Yamin pada sebuah kertas ketika Sunario, sebagai utusan kepanduan tengah berpidato pada sesi terakhir kongres. Sumpah tersebut awalnya dibacakan oleh Soegondo dan kemudian dijelaskan panjang-lebar oleh Moh. Yamin.
Teks Sumpah Pemuda dibacakan pada tanggal 28 Oktober 1928 bertempat di Jalan Kramat Raya nomor 106 Jakarta Pusat sekarang menjadi Museum Sumpah Pemuda, pada waktu itu adalah milik dari seorang Tionghoa yang bernama Sie Kong Liong.
Isinya berbunyi :
Sumpah Pemuda versi orisinal :
Pertama
Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia.
Kedoea
Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia.
Ketiga
Kami poetera dan poeteri Indonesia, mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia.
Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia.
Kedoea
Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia.
Ketiga
Kami poetera dan poeteri Indonesia, mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia.
Sumpah Pemuda versi Ejaan Yang Disempurnakan:
Pertama
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
Kedua
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
Ketiga
Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
Kedua
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
Ketiga
Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
B. Perbedaan Antara Sumpah Palapa dengan Sumpah Pemuda
1. Sumpah Palapa
· Membahas masalah kekuasaan yang ingin diraih oleh seorang Patih Amangkubhumi yang bernama Gajah Mada yang memiliki ambisius untuk menguasai nusantara.
· Bahasa Pertengahan Jawa Pararaton .
· Dicetuskan pada saat atau pada zaman kerajaan Majapahit atau zaman klasik.
· Dirumuskan dari pemikiran Patih Gajah mada tanpa adanya campur tangan yang lain.
2. Sumpah Pemuda
· Mengupas atau membahas mengenai masalah pengakuan untuk Putra Putri bangsa Indonesia untuk terus menanamkan dalam dirinya kecintaan serta rasa bangga terhadap Negara Republik Indonesia yang diperjuangkan dengan keras oleh para pejuang terdahulu
· Diproklamirkan setelah Negara Indonesia telah merdeka bisa dikatakan pada masa nasionalisme modern
· Perumusan sumpah pemuda itu melibatkan lebih dari satu orang untuk mencapai kesepakatan
· Bahasa Jawa kuno dan Tidak Baku .
C. Persamaan Antara Sumpah Palapa dengan Sumpah Pemuda
1. Keduanya bertekad dengan kesungguhan hati hendak menyatukan wilayah-wilayah nusantara yang memang terpecah dalam bagian kecil
2. Menanamkan spirit persatuan untuk melepaskan diri dari tiran kolonialisme yang begitu membelenggu berabad-abad yang lalu di negera Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar